Review Drama The Penthouse : Akhir Cerita Warga Hera Palace

Holla Speakers…

Spica baru sadar, selama ini cuman nonton dramanya tapi belum di review bahkan udah sampe season 3. Kali ini Spica hanya mau memberikan kesan setelah menonton drama ini aja. Bisa aja tanggapan ini bersifat berat sebelah dan kurang sesuai sama Speakers yang sudah menonton. Dan, bisa jadi tanggapan ini malah mengandung spoiler di episode terakhir season ini. Oke langsung aja, pasti Speakers udah tau lah ya dengan drama yang cukup menggemparkan di tahun kemarin, dan tahun ini.

The Penthouse.

Poster The Penthouse

Singkatnya drama ini menceritakan kehidupan beberapa orang yang tinggal bersama di sebuah apartement bernama Hera Palace. Semua orang berjuang untuk menjadi nomor satu, yang paling depan dengan berbagai cara. Berbagai konflik, keluarga, percintaan, serta pengkhianatan, dilakukan demi mencapai kelas atas. Entah bagaimana cerita ini diperpanjang menjadi 3 season. Pada awalnya hanya direncanakan dengan 16 atau 20 episode Spica sedikit lupa. Genre dari drama ini, makjang alias drama dengan penuh plot twist. Di awal episode season satu, sudah disuguhi plot twist yang cukup mengejutkan, dan berhasil menarik perhatian penontonnya untuk melanjutkan episode The Penthouse. Sampai 10 September kemarin, drama ini sudah diselesaikan dengan 3 season dan jumlah episode sebanyak 14.

Diperankan oleh Lee Ji-Ah sebagai Shim Su-Ryeon, Kim So-Yeon sebagai Cheon Seo-Jin, Eugene sebagai Oh Yoon-Hee, Uhm Ki-Joon sebagai Jo Dan-Tae, dan masih banyak pemeran yang lain. Cuman, drama ini akan berkutat pada empat pemeran yang Spica sebutkan di atas. Namanya juga drama makjang udah pasti akan ada banyak plot twist dan alur cerita yang di luar masuk akal pada umumnya, bahkan terkesan dipaksakan.

Menurut opini Spica pribadi, drama ini harusnya berhenti pada dua season saja. Dimana hampir semua pemeran mendapat hukuman atau karma selama perbuatan jahat mereka. Tapi diakhir season dua konflik kembali dibuat dengan sangat tidak masuk akal, dimana salah satu pemerannya dibom. Sangat kecil kemungkinan untuk selamat, tapi lihat yang terjadi di season 3.

Tapi drama ini juga gak bisa dibilang sepenuhnya konyol dan gak masuk akal. Selama Spica menonton ini, Spica pribadi sangat menikmati drama ini dengan sangat baik. Emosi yang masih suka naik turun setiap kali nonton episode terbarunya kadang marah, bahagia, bahkan sampai menangis masih bisa dirasakan tiap nonton ini. Semua karakter yang ada disini berkembang dengan sangat baik jauh berbeda dari season satu. Di season 3 semua tumbuh dewasa dalam artian menjadi pribadi yang lebih baik, sukses di jalan mereka masing-masing, ada juga yang menjalani hukuman yang mereka dapatkan.

Nonton episode terakhir tadi serasa mengucapkan salam perpisahan yang cukup panjang setelah hampir satu tahun ditemenin drama ini setiap minggunya. Salut sama semua kru, artis yang udah bekerja keras apalagi ditengah pandemi ini. Satu-satunya drama yang Spica gak melihat adanya salah satu kru yang terpapar dan harus tertunda karena satu dan lain hal (paling ya kalau tertunda karena ada acara lain gitu). Walaupun kesel sama ceritanya, tapi begitu ditinggal berasa sedihnya. Sepanjang episode cuman bisa tersenyum bahagia padahal dalam hati sangat sedih karena harus berpisah dengan pemainnya. Speakers ada yang sama kayak gini juga gak si?

Akhir kata, terima kasih sudah mengerahkan semua usaha, pikiran, dan juga tenaga untuk sebuah karya yang bisa dinikmati banyak mata ini. Semoga bisa kembali mempersembahkan sesuatu yang lebih baik lagi kedepannya dalam waktu dekat. Buat Speakers yang belum nonton drama ini, boleh nonton dari season pertama. Semangat, perjuangan Speakers masih panjang…

Happy Watching!!!

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑